Selasa, 12 Juli 2011

 BEARING
RUNNER

pipa penyalur air

 SURGE TANK
 BELT CONVEYOR
 TEMPAT PEMBUANGAN LIMBAH

alat pengangkut sampah

RAKE
TRANSHRACK  (SARINGAN)

SAND DRAIN GATE

  

 

KULIAH KERJA NYATA PROFESI (KKNP) ANGKATAN 47 UMI MAKASSAR DI PT. PLN (PERSERO) SEKTOR BAKARU

Sejarah Singkat Perusahaan
Pada masa berdirinya Negara Indonesia menjadi negara yang berkembang, tak dapat kita pungkiri akan perlunya penerangan dalam setiap pembangunan di segala bidang. Maka bertolak dari titik permasalahan tadi pemerintah dengan segala usaha akan mengusahakan sumber energi listrik yang mudah di dalam pengelolaannya dan murah biaya pengelolaanya. Khusus untuk PLN Wilayah VIII yang berganti nama menjadi PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Sulawesi Selatan dan Tenggara (Sulawesi Barat belum terbentuk), maka dibangunlah Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) yang berlokasi di desa Ulu Saddang Kec. Lembang Kab. Pinrang dengan nama PLTA Bakaru untuk meningkatkan penyediaan produksi tenaga listrik non BBM di Sulawesi Selatan, khususnya di kota Makassar dan kota-kota pantai barat Sulawesi Selatan. PLTA Bakaru memamfaatkan potensi air dari sungai Mamasa, yang merupakan anak sungai Saddang yang berpotensi dikembangkan menjadi tenaga listrik sebesar 252 MW.
Pada tahun pertama dibangun Pusat Listrik Tanaga Air dengan kapasitas 2 x 63 MW, dengan produksi tenaga listrik rata-rata pertahun sebesar 1030 GWH. Tenaga listrik yang dibangkitkan disalurkan melalui jaringan transmisi 150 kV sepanjang 350 km ke gardu induk Pinrang, Pare-pare, Barru, Sidrap, Soppeng, Bone dan Polmas. 
·         SISTEM OPERASI PLTA BAKARU
A.    DAM
PLTA Bakaru memamfaatkan aliran air sungai Mamasa yang merupakan anak sungai Saddang yang memiliki potensi dapat dikembangkan menjadi tenaga listrik sebesar 252 MW. Aliran sungai Mamasa tersebut ditampung pada DAM untuk kemudian digunakan untuk memutar turbin pada pusat pembangkit.
Pada DAM terdapat:
1.      Discharge Regulator Gate
Merupakan pintu regulator yang berfungsi sebagai pengatur agar muka air genangan tetap pada nilai elevasi.
2.      Spillway Gate
Merupakan pintu pembuangan yang berfungsi sebagai pembuang air apabila terjadi banjir di daerah genangan.
3.      Sanddrain Gate
Merupakan pintu penguras yang berfungsi untuk menguras kotoran-kotoran pasir dan endapan lumpur yang terdapat di daerah sekitar DAM dan intake.
4.      Water Tight Gate
Merupakan pintu yang berfungsi untuk mengambil alih fungsi sanddrain gate apabila diadakan pemeliharaan pada pintu tersebut.
5.      Spillway Stoplog
Merupakan pintu yang terdiri dari delapan daun pintu yang ditempatkan di depan pintu spillway pada saat akan dilakukan pemeliharaan pada pintu spillway.
6.      Intake Gate
Merupakan pintu yang berfungsi untuk menutup jalan air yang masuk ke terowongan apabilah akan diadakan perbaikan di sepanjang waterways, penstoke dan turbin generator.
7.      Transhrack dan Rake
Transhrack merupakan saringan yang ditempatkan di depan jalan masuk aliran ke pintu intake yang berfungsi untuk mengumpulkan kotoran-kotoran yang hanyut dan berada di sekitar inler. Rake merupakan alat yang berfungsi memasukan kotoran tersebut ke tempat sampah melalui beltconveyor yang disiapkan untuk mengantar kotoran-kotoran tersebut.
8.      Intake Stoplog
Merupakan stoplog yang akan digunakan dan ditempatkan di depan inlet bila akan dilakukan perbaikan pada trashrack.
9.      Stand-by Diesel Engine Generator
Merupakan Mesin diesel emergency yang ditempatkan dalam bangunan DCC (Dam Control Centre) dengan kapasitas 15 KVA
10.   Discharge Warning System
Merupakan sistim peringatan apabila akan dilakukan pembukaan pintu-pintu air.

·         Debit maximum air                       : 45 m3/det
·         Tinggi jatuh air                            : 336,3 m
·         Type waduk                                 : Waduk harian
·         Type bendungan                           : Beton
·         Tinggi Bendungan                        : 16,5 m
B.     TEROWONGAN PACU HULU
Air yang berasal dari DAM kemudian dialirkan ke pusat pembangkit melalui terowongan pacu hulu yang merupakan lingkaran beton bertulang.
C.     TANGKI PENDATAR ( SURGE TANK )
Tangki pendatar ( Surge Tank ) diletakkan dibagian ujung terowongan pacu hulu yang berfungsi sebagai tempat penyalur air terowongan apabila ada tekanan balik air dari penstock diakibatkan penutupan inlet valve pada pusat pembangkit atau guide vane dengan maksud menghindari kebocoran pada terowongan akibat tekanan balik tersebut. Type dari Surge Tank yang dipakai adalah “Restricted Orifice Surge Tank Upper Surge Chamber” dengan tinggi 42 meter dan diameter 10 m.
D.    PIPA PESAT ( PENSTOCK )
Pada bagian ujung terowongan disambungkan dengan pipa pesat yang mempunyai panjang 1,7 Km. Pada bagian ini air mengalami proses percepatan sehingga kekuatan air untuk memutar turbin semakin besar. Air yang melalui pipa pesat akan menghasilkan tenaga potensial. Tenaga ini kemudian oleh turbin diubah menjadi tenaga mekanik. Kecepatan spesifik air pada bagian ini juga digunakan untuk penentuan jenis turbin yang digunakan. Type dari Penstock ini adalah pipa baja.
E.     GEDUNG PUSAT PEMBANGKIT ( POWER HOUSE )
Power House PLTA Bakaru dibangun pada sisi sungai mamasa dengan type semi undergroun. Bangunan dari struktur beton bertulang, yang terdiri dari 3 lantai di atas permukaan tanah dan 3 lantai di bawah permukaan tanah.
Bagian-bagian yang terdapat pada pusat pembangkit ( Power House ) adalah sebagai berikut:
1.      TURBIN
Turbin air merupakan pesawat tenaga yang prinsip kerjanya adalah mengubah tenaga potensial air (head) menjadi tenaga mekanik ( putaran ) secara efisien.
Bagian-bagian Turbin:
a.       Runner
Runner adalah roda turbin yang didalamnya terdapat sudu-sudu jalan yang berfungsi meneruskan tenaga kinetis yang dihasilkan dari perubahan tenaga potensial ke poros turbin
b.      Poros
Poros ini berfungsi meneruskan daya turbin ke generator
c.       Bantalan (bearing)
d.      Perapat Poros
Berfungsi penyekat bagian dalam dari turbin dengan udara luar agar kerja turbin benar-benar efisien
e.       Sudu Hantar ( Guide Vane )
Untuk mengatur sedikit banyaknya air yang masuk ke runner
f.       Stay Ring
Sebagai pembagi dan pengarah awal masuknya air ke runner
g.      Rumah Siput
Berfungsi sebagai rumah turbin yang dapat menyalurkan air secara merata melalui keliling runner.
h.      Pipa lepas
Untuk menghantarkan air yang masuk ke luar dari runner kesaluran pembuangan.
i.          Katub penambah udara
2.      GENERATOR
Generator adalah sebuah mesin listrik yang dapat mengubah daya mekanik menjadi daya listrik. Kontruksi generator dan turbin dibuat dalam satu poros sehingga putaran turbin akan sama dengan putaran generator yang kemudian diubah menjadi energi listrik. Generator yang digunakan pada PLTA Bakaru adalah generator sinkron yang tegangan outputnya berupa tegangan bolak-balik dengan type poros tegak generator sinkron, tegangan 11 kV, Ampere 3,674 Ampere, Daya keluaran 70.000 kVA, Frekwensi 50 Hz, Faktor kerja 0,9 lagging, putaran sinkron 500 rpm, kelas isolasi B, Tegangan eksitasi 245 Volt, Arus eksitasi 712 Ampere, Pabrik pembuat MEIDENSHA tahun 1989, dan jumlah 2 unit.
Bagian-bagian dari generator
a.       Rotor
b.      Stator
c.       Bearing
Penahan atau tempat melekatnya body generator yang dilengkapi dengan sistem pendingin.
d.      Oil dan Cooler
Merupakan bahan pendingin untuk generator.
3.      TRAFO UTAMA
Trafo adalah alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui gandengan magnet dan berdasarkan induksi elektromagnetik. Tegangan 11 kV keluaran dari generator oleh trafo diubah menjadi tegangan tinggi (tegangan transmisi) 150 kV. Sfesifikasi dari trafo ini adalah sebagai berikut:
-          Type                                          : TL-131
-          Frekwensi                                  : 50 Hz
-          Daya                                          : 70 MVA
-          Tegangan trafo                           : 11/150 kV
-          Metode pendingin                      : Oil Force Air Force (OFAC)
-          Pabrik pembuat                          : NYUNDAI
-          Jumlah unit                                : 2 unit
4.      ALAT BANTU
a.       Pompa Air Pendingin
Pompa air pendingin terdiri dari dua buah yang bekerja secara bergantian memberikan tekanan kepada air atau oli pendingin
b.       Motor Kontrol Centre (MCC)
MCC merupakan sejumlah panel/cubide yang berisi kontrol/indikasi dan power supply guna mencatu tenaga kepada peralatan bantu turbin/generator.
c.       Batteray Charge
Batteray Charge digunakan pada awal pengoperasian pembangkit yang berfungsi sebagai power supplay untuk memberikan arus eksitasi kepada kumparan penguat generator
4.      SERANDANG HUBUNG ( SWITCH YARD )
Hubungan dengan transmisi yang ke gardu-gardu induk luar terletak di serandang hubung, selain itu tempat pengaman pembangkit.
5.      SISTEM KONTROL PEMBANGKIT
            Operasi PLTA Bakaru dikendalikan dari ruang kontrol di gedung pembangkit (power house). Sistem ini dimungkingkan dengan adanya microprocessor ASCE dan unit komputer SCE yang berfungsi mengatur/mengawasi operasinya mesin pembangkit.
            Unit pembangkit dapat di start atau stop secara otomatis dengan memilih posisi switch master control start atau stop oleh operator. Operasi dari control room tersebut disebut operasi remote (jarak jauh) dalam hal ini dioperasikan oleh operator dari control room, namun operator juga dapat mengoperasikan unit pembangkit secara lokal yaitu dengan memindahkan Switch 43-R dari posisi Remote ke posisi lokal pada panel/cubicle actuator turbine control.
                                    Operator dengan bantuan keyboard dan layar monitor dapat menjalankan/stop unit, mengatur tegangan AVR dan beban (MW).
            Operasi emergency atau operasi dalam keadaan darurat apabila diketahui atau ditemukan suatu kerja peralatan tidak normal dan membahayakan bagi manusia maupun peralatan lainnya.
            Alarm timbul bila terjadi gangguan/kondisi tidak normal pada peralatan-peralatan unit, dan event recorder akan mencatat jenis gangguan secara otomatis. Tiga buah kamera televisi ditempatkan pada lokasi-lokasi di areal PLTA. Event recorder akan selalu memberikan informasi kondisi peralatan, parameter-parameternya dan data-data operasi yang diperlukan.
            Bakaru dapat dipantau langsung dari ruang kontroll gedung pembangkit dan pusat pengendali bendungan. Hubungan dengan unit pengatur beban di Makassar dan seluruh gardu-gardu induk dapat dilakukan di PLC (Power Line Carrier).
·         PEMELIHARAAN PLTA BAKARU
            Pemeliharaan unit pembangkit PLTA Bakaru meliputi pemeliharaan sipil, pemeliharaan mesin, dan pemeliharaan Listrik. Pada pemeliharaan tersebut dikenal pemeliharaan rutin, dan pemeliharaan non rutin.
            Pada pemeliharaan rutin dibagi menjadi pemeliharaan bulanan yang dimana proses pemeliharaan tersebut dilakukan setiap bulannya yang dimana ditekankan pada pemeliharaan kondisi fisik dari peralatan-peralatan tertentu. Kemudian pemeliaharaan tiga bulanan yang dimana disini meliputi pemeriksaan sistem pendingin pada generator, dan pengecekan sistem MCC. Selanjutnya Pemeliaharaan Tahunan yakni meliputi pemeriksaan, penyetelan, perbaikan ringan, peneraan, pengujian dan pengukuran dengan hanya membuka lubang inspeksi (man hole) tanpa melepas peralatan utama. Kemudian pemeliharaan tiga tahunan yang dimana meliputi penyetelan, pemeriksaan, perbaikan, peneraan, dan pengujian pada Turbin dan alat bantunya, generator dan alat bantunya, dan kontrol beserta instrumennya. Kemudian Major Overhaul yang dimana proses pemeliharaannya dilaksanakan setelah beroperasi selama 45.000 jam sampai 50.000 jam yang meliputi pembongkaran seluruh bagian-bagian turbo generator, pemeriksaan, penggantian, perbaikan bagian-bagian yang rusak, peneraan, pengujian, penyetelan untuk mengembalikan daya sesuai kapasitas terpasang.
            Pada pemeliharaan Non Rutin merupakan pemeliharaan yang tidak rutin dilakukan, atau dengan kata lain hanya dikerjakan pada waktu itu juga dan waktu berikutnya tidak lagi dikerjakan, kecuali terdapat gangguan.